Selasa, 10 Januari 2012

LONELINESS (Perlman & Peplau)

Perlman & Peplau (1982) :
“Loneliness is unpleasant experience that occurs when a person’s network social relation is deficient in some important way, either quantitatively and qualitatively”.

Kesepian adalah pengalaman yang tidak menyenangkan dimana terjadi kesenjangan antara hubungan sosial yang terjadi dan yang diharapkan, sehingga  menimbulkan kekurangan dalam hubungan social (Perlman & Peplau, 1982).

UCLA Loneliness Scale terdiri dari 20 pertanyaan (Perlman & Peplau, 1982).
1.                  How often do you feel that you are “in tune” with the people around you?
2.                  How often do you feel that you lack companionship?
3.                  How often do you feel that there is no one you can turn to?
4.                  How often do you feel alone?
5.                  How often do you feel part of a group of friends?
6.                  How often do you feel that you have a lot in common with the people around you?
7.                  How often do you feel that you are no longer close to anyone?
8.                  How often do you feel that your interests and ideas are not shared by those around you?
9.                  How often do you feel outgoing ang friendly?
10.              How often do you feel close to people?
11.              How often do you feel left out?
12.              How often do you feel that your relationships with others are not meaningful?
13.              How often do you feel that no one really knows you well?
14.              How often do you feel isolated from others?
15.              How often do you feel that you can find companionship when you want it?
16.              How often do you feel that there are people who really understand you?
17.              How often do you feel shy?
18.              How often do you feel that people are around you but not with you?
19.              How often do you feel that there are people you can talk to?
20.              How often do you feel that there are people you can turn on?

kesepian dijelaskan dalam tiga pendekatan, yaitu:
1.                  Pendekatan Neeed For Intimacy
Pendekatan ini menekankan pada kebutuhan manusia yang paling dasar untuk menjalin hubungan yang intim (akrab) dengan individu lain dan secara universal kebutuhan ini dimiliki oleh setiap individu sejak masa kanak-kanak sepanjang rentang kehidupannya. Kesepian muncul karena pemuasan kebutuhan untuk selalu berhubungan dengan individu lain tidak terpenuhi, sehingga imdividu merasa kehilangan suatu bentuk hubungan social. Dengan kata lain suatu hubungan harus dapat memuaskan kebutuhan social indivisu yang paling dalam (Perlman & Peplau, 1982). Menurut pendekatan ini, kesepian adalah akibat dari tidak terpenuhinya kebutuhan akan keakraban dengan orang lain.
2.                  Pendekatan Kognitif
Pendekatan ini menganggap bahwa kognisi memiliki peranan yang sangat penting sebagai media antara berkurangnya hubungan social dan munculnya pengalaman kesepian. Selain itu, menurut pendekatan ini kesepian merupakan hasil dari persepsi dan evaluasi individu terhadap hubungan social yang tidak memuaskan. Menurut sermat, kesepian timbul akibat adanya perbedaan antar jenis hubungan yang dialami individu pada saat itu dengan jenis hubungan yang diinginkan.
3.                  Pendekatan Social Reinforcement   
Pendekatan ini menekankan bahwa kesepian disebabkan oleh kurangnya reinforcement dari hubungan social. Menurut pendekatan ini hubungan social merupakan suatu penguat dari hal-hal yang dipelajari sebelumnya. Orang yang mengalami kesepian merasakan adanya kekurangan dalam bentuk hubungan social yang memuaskan atau bila dalam interaksi social itu kurang menyenangkan maka seseorang akan merasa kesepian. Pendekatan ini lebih memandang hubungan social sebagai salah satu bentuk hasil reinforcement. Oleh karena itu, kesepian muncul sebagai respon atas berkurangnya (hilangnya) bentuk-bentuk hubungan social yang memuaskan.

2.2.2    Jenis-Jenis Kesepian
            Beck dan Young (dalam Perlman Peplau 1982 dalam Ghia Rhizgita), membedakan tiga jenis kesepian berdasarkan waktu dan lamanya, yaitu :
1.                  Kesepian kronis (Chronic loneliness) adalah perasaan kesepian yang terjadi sepanjang tahun, dimana individu tidak dapat mengembangkan hubungan sosial yang memuaskan
2.                  Kesepian situasional (Situasional loneliness) adalah perasaan kesepian yang timbul setelah terjadinya suatu kerjadian penting dalam kehidupan, seperti misalnya kematian pasangan, berakhirnya perkawinan, atau perpindahan dari suatu tempat ketempat lain. setelah selang waktu ‘distress’ yang relatif singkat individu dapat menerima perasaan kehilangan dan tidak lagi mengalami kesepian.
3.                  Kesepian sementara (Transient loneliness) adalah bentuk perasaan kesepian yang paling umum dan paling singkat waktunya, mulai dari beberapa menit sampai beberapa jam dan hampir setiap orang pernah mengalaminya. Ini adalah bentuk kesepian yang sementara sifatnya. Contohnya rasa kesepian yang dirasakan bila seseorang sedang benar-benar dalam keadaan sendiri dimana dapat langsung diatasi bila kembali berada atau dikelilingi oleh orang lain.

2.2.3    Faktor Penyebab Kesepian
                        Factor penyebab kesepian dapat dilihat dari situasional, kebudayaan, sosiologis, dan psikologis. Faktor-faktor ini tidak dapat berdiri sendiri karena factor psikologis mungkin tidak menghasilkan kesepian tanpa adanya factor-faktor budaya dan situasional (Perlman & Peplau, 1982 dalam Ghia Rhizgita).
                        Penyebab kesepian diantaranya adalah kehilangan suatu hubungan, perasaan tidak diinginkan dan berbeda dari orang lain, kondisi atau keadaan yang memaksa kita, hubungan pertemanan yang miskin di masa kecil, sifat pemalu, ketidakmampuan bersosialisasi, self esteem yang rendah, sulit membuka diri, dan terbatasnya teman, nilai masyarakat yang dianut.

2.2.4        Faktor-faktor yang Membedakan Tingkat Kesepian
Walaupun faktor-faktor penyebab kesepian yang terjadi sepanjang rentang dalam perkembangan individu sangat penting, namun masih banyak lagi penyebab kesepian lainnya yang berbeda (de Jong-Gierveld, 1978 dalam Ghia Rizgita) :
1.                  Perubahan Kebutuhan dalam Hubungan Sosial
Pada satu waktu mungkin suatu hubungan sosial dapat memuaskan atau dirasakan menyenangkan sehingga seseorang tidak merasa kesepian, tapi pada suatu saat hubungan tersebut tidak menyenangkan atau tidak sesuai harapan. Hal ini ialah karena perubahan kebutuhan dalam berhubungan, dimana kesepian dihasilkan dari perubahan ide/pikiran tentang apa yang diinginkan dalam suatu hubungan sosial. Menurut Peplau, perubahan bentuk hubungan sosial yang diinginkan disebabkan oleh banyak hal, seperti misalnya perubahan mood, usia dan keadaan (Peplau, Rusell, & Heim, 1979; Perlman & Peplau, 1981).
2.                  Self esteem
Individu yang kesepian adalah individu yang cenderung memiliki self esteem rendah (Mc Whirter, 1997; Rubensein & Shaver, 1980). Hal ini karena ia merasa dirinya tidak berguna dan tidak menyenangkan, sehingga ia tidak akan merasa nyaman dalam lingkungan sosialnya. Keadaan ini akan memotivasi individu untuk mengurangi kontak sosialnya, membuat ia semakin sulit untuk membangun suatu hubungan sosial dan individu akan merasa kesepian.
3.                  Tingkah laku interpersonal
Individu yang kesepian ialah individu yang kurang memiliki kemampuan/keterampilan sosial dalam berinteraksi dengan individu lain (Solano & Koeser, 1989). Tingkah laku cenderung sulit untuk membangun suatu hubungan sosial, karena ia selalu berfikir negatif pada orang lain, cenderung pasif dalam interaksi sosialnya yaitu dengan jarang memberikan respon dan tidak sensitif pada keadaan. Dimana individu mengalami kesulitan dalam berinteraksi dengan lingkungan sosialnya, sehingga ia cenderung menolak individu lain dan sebaliknya individu cenderung ditolak oleh lingkungan/individu lain.
4.                  Causal Attribution
Individu cenderung merasakan kesepian lebih intens atau berlangsung dalam waktu lama ketika kesepian itu disebabkan oleh karakteristik individu tersebut (Michela et al., 1982; Peplau et al., 1979). Dimana karakteristik merupakan sesuatu yang internal, stabil, dan sulit untuk di ubah sehingga mencegah seseorang untuk bertemu dan berteman dengan individu lain.

2.2.5    Lamanya Kesepian
            Kadang-kadang kesepian ditimbulkan oleh perubahan hidup yang menjauhkan kita dan teman dan hubungan yang akrab. Kesepian situasional berlangsung ketika seseorang menglami hubungan yang memuaskan sampai perubahan tertentu terjadi di dalam hidupnya. Situasi yang biasanya menimbukan  kesepian adalah perpindahan ke kota yang baru, berangkat ke sekolah, memulai pekerjaan yang baru, terpisah dari teman dan orang yang dicintai, ketika sedang berada di perjalanan atau di rumah sakit, atau mengakhiri hubungan yang penting karena kematian, perceraian, atau perpisahan.
            Biasanya orang dapat memulihkan diri dari kesepian situasional dan membangun kembali kehidupan social yang memuaskan, meskipun dalam beberapa situasi lebih sulit dibandingkan situasi lainnya. Beberapa orang menderita kesepian selama bertahun-tahun, yang sedikit banyak terlepas dari perubahan-perubahan yang terjadi di dalam hidupnya. Mereka mengalami kesepian yang akut. Individu semacam ini mungkin menggambarkan dirinya sebagai “orang yang kesepian,” dan tidak sebagai seorang yang sedang berada dalam periode kehidupan yang penuh kesepian.