Selasa, 15 Januari 2013

Dukungan Sosial Sarason


2.1              Dukungan Sosial
2.1.1        Definisi dukungan sosial
Dukungan suami didefinisi dari dukungan sosial. Dukungan sosial sering dikenal dengan istilah lain yaitu dukungan emosi yang berupa simpati, yang merupakan bukti kasih sayang, perhatian dan keinginan untuk mendengarkan keluh kesah orang lain. Sejumlah orang lain yang berpotensial memberikan dukungan disebut sebagai significant other. Untuk seorang istri yang menjadi significant other nya adalah suami, anak, orang tua, mertua, saudara-saudara, bidan, rekan kerja (apabila istri bekerja) dan lain-lain.
Sarason mendefinisikan dukungan sosial sebagai :
“social support is usually defined as the exiztence or availability of people on whom we can really on people who let us know that they care about value and love us“ (Sarason, 1983 hal 127).
Dukungan sosial biasanya didefinisikan sebagai adanya atau tersedianya orang-orang yang dapat diandalkan, orang yang memperlihatkan bahwa mereka memperhatikan, menganggap kita bernilai dan mencintai kita. (Sarason, 1983).


2.1.2        Dukungan Sosial yang Dibutuhkan oleh Seseorang
Setiap orang memiliki kebutuhan yang berbeda-beda dalam menerima dukungan sosial dari orang lain. Tidak semua orang mendapatkan dukungan sosial yang dibutuhkannya (Broadhead et al. 1983; Connel & D’ Augelli, 1990; Wortman & Dunkel-Schetter, 1987; dalam Sarason, 1983). Ada dua faktor yang menentukan seseorang tidak dapat menerima dukungan sosial dari orang lain, yaitu :
1.      Potensi dalam menerima dukungan
Seseorang kurang menerima dukungan sosial dari orang lain apabila mereka tidak mengijinkan orang lain untuk mengetahui apa yang mereka butuhkan. Terkadang penerima dukungan memiliki karakteristik tersendiri yang biasanya tidak mengundang orang lain untuk memberikan dukungan sosial. Hal ini biasanya terjadi pada orang-orang yang kurang asertif untuk meminta bantuan, orang tersebut merasa bahwa dia dapat menyelesaikan semua masalahnya sendiri, orang yang tidak mau menyusahkan orang lain, atau dia tidak tahu harus meminta bantuan kepada siapa.
2.      Potensi dalam memberikan dukungan
Tidak adanya sumber yang dapat memberikan dukungan karena sumber pemberi dukungan sedang memiliki masalah sendiri. Seseorang yang sedang dalam kondisi stress atau memiliki banyak masalah maka dia tidak dapat memberikan dukungan sosial kepada orang lain karena dia tidak cukup peka dengan kebutuhan orang lain. Selain itu, individu yang menerima dukungan sosial juga akan dipengaruhi oleh komposisi dan struktur serta jaringan sosial dengan orang yang memberikan dukungan, dengan kata lain hubungan yang mereka miliki dengan kelurga atau komuniti (Mitchell, 1964; Schaefer, Coyne & Lazarus, 1981; dalam Sarafino 1994).
3.      Kebudayaan, potensi dan kemampuan individu untuk menerima dukungan sosial yang diberikan akan berubah seiring dengan perkembangan individu (Antonucei, 1985; Broatheaded et.al,1983; Burhn & Philips, 1987; Sarafino & Amstrong, 1986). Orang dewasa memiliki level yang lebih tinggi untuk menerima tanggung jawab keluarga, dalam pekerjaan ataupun dalam lingkungan sosial. Kondisi ini menciptakan masalah baru tetapi juga membawa kemampuan dan kesempatan untuk menerima dukungan sosial.

2.1.3        Bentuk Dukungan Sosial
Menurut Sarason (1983, hal 124) dukungan sosial yang diberikan dapat berupa :
a)      Emmotional Support yaitu ekspresi perhatian, simpati dan penghargaan. Misalnya : perhatian yang diberikan oleh suami atau keluarga.
b)      Instrumental Support pemberian bantuan nyata dalam mengatasi masalah atau pekerjaan. Misalnya : suami membantu mengangkat benda-benda yang berat ketika sedang beres-beres rumah, orang tua atau saudara memberikan uang untuk berobat atau persiapan persalinan dan lain-lain.
c)      Informational Support yaitu pemberian saran dan bimbingan. Misalnya : saudara atau orang tua yang sudah pernah mengalami kehamilan memberikan informasi menganai kehamilan.
Bentuk dukungan mana yang diterima dan dibutuhkan oleh seorang individu tergantung kepada kondisi stress atau kecemasan yang dialami. Misalnya, pada ibu hamil yang kurang mampu dan tinggal di desa mungkin membutuhkan ketiga dukungan yaitu emosional, instrumental dan informasi.dukungan emosional lebih banyak didapatkan dari orang tua (ibu) dan saudara perempuan yang sudah pernah megalami kehamilan. Dukungan intrumental (uang) dibutuhkan agar dia dapat memeriksakan kandungannya ke bidan atau dokter serta untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari agar bayi yang dikandung tetap mendapat asupan gizi yang cukup. Sedangkan dukungan informasi biasanya lebih banyak diberikan oleh bidan yang ada di posyandu atau di Rumah Sakit tempat dia memeriksakan kandungan. 
Dukungan emosional dan informasional merupakan dukungan yang paling sering diterima oleh seseorang ketika mengalami kecemasan, walaupun kedua jenis dukungan ini dapat menjadi stressor bagi penerima dukungan sehingga semakin memunculkan kecemasan.

SUMBER :
Sarafino, Edward P. 1990. Health Psychology: Biopychosocial Interaction. United States of America: John Wiley & Sons, Inc.

Sarason, Irwin. G. et al. 1996. Handbook of Social Support and The Family, edited by Gregory R. Pierce, Barbara R. Sarason, and Irwin G. Sarason. Plenum Press : New York

Tidak ada komentar:

Posting Komentar