Avram Noam Chomsky adalah seorang profesor linguistik
dari Massachusetts Institute of Technology. Salah satu reputasi Chomsky di
bidang linguistik terpahat lewat teorinya tentang generative grammar.
Kepakarannya di bidang linguistik
ini mengantarkannya merambah ke studi politik. Chomsky telah menulis lebih dari
30 buku politik, dengan beragam tema. Dan sejak 1965 hingga kini, dia menjelma
menjadi salah satu tokoh intelektual yang paling kritis terhadap kebijakan luar
negeri Amerika Serikat. Buku-buku bertema politiknya kerap dianggap terlalu
radikal untuk diresensi atau ditampilkan media AS.
Selama lima dasawarsa ini, Chomsky
telah menjalin kontrak secara langsung dengan lebih dari 60 penerbit di seluruh
dunia dan sudah menulis lebih dari 30 buku bertema politik. Dan baris-baris
kalimat dalam tulisannya muncul di lebih dari 100 buku, mulai dari karya ilmiah
tentang linguistik, politik, hingga kumpulan kuliah, wawancara dan esai.
Noam Chomsky yang kemudian sering
disebut Chomsky dikenal sebagai tokoh intelektual yang berani "melawan
arus" mapan (atau istilah populernya sebagai antikemapanan), baik terhadap
kalangan kolega yang disebut-sebutnya sebagai "pembebek garis resmi
kebijakan Amerika Serikat" ataupun para elit pemerintahan di Amerika
Serikat.
Noam Chomsky lahir pada 7 Desember
1928 di Pennsylvania, Amerika Serikat. Dibesarkan di tengah keluarga
berpendidikan tinggi, pasangan Dr William Zev Chomsky dan Elsie Simonofsky.
Ayahnya dikenal dikenal sebagai ahli
gramatika bahasa Ibrani, yang disebut harian New York Times sebagai ahli
gramatika bahasa Ibrani terkemuka yang menulis sejumlah karya gramatika bahasa
itu. Pada usia 12 tahun, Chomsky sudah membaca salah satu karya berat ayahnya
tentang tata bahasa Ibrani abad ke-13. Selain memperkenalkan bahasa dan warisan
budaya leluhurnya, Yahudi, ayah Chomsky juga memperkenalkan tradisi intelektual
yang kelak melekat dalam diri Chomsky.
Sementara ayahnya mewarisi tradisi
kebebasan intelektual, ibunya yang memiliki kecenderungan kekiri-kirian
(antikemapanan) menekankannya pentingnya keseimbangan untuk bertindak sebagai
pemikir yang sekaligus aktivis.
Sang paman, suami kakak ibunya, ikut
mempengaruhi arah watak intelektual Chomsky dengan memperkenalkannya
tokoh-tokoh pemikiran terkemuka, Sigmund Freud dan berbagai aliran Komunis
seperti Karl Marx, Stalinis, Trotskys, Leninisme dan yang lain-lainnya. Toko
Pamannya, yang menjual berbagai koran dan majalah di New York, menjadi tempat
berkumpulnya para intelektual Yahudi di New York. "Kelas pekerja Yahudi di
New York memang berbeda. Intelektualitas mereka sangat tinggi, sekalipun sangat
miskin. Banyak di antara mereka yang tidak memiliki pekerjaan . Tapi mereka
hidup di tengah lingkungan yang kaya secara intelektual. Saya pikir ini
merupakan masa yang paling berpengaruh di masa usia remaja saya." kenang
Chomsky.
Chomsky merupakan penganut nativisme. Menurutnya, bahasa
hanya dapat dikuasai oleh manusia, binatang tidak mungkin dapat menguasai
bahasa manusia. Pendapat Chomsky didasarkan pada beberapa asumsi. Pertama,
perilaku berbahasa adalah sesuatu yang diturunkan (genetik), setiap bahasa
memiliki pola perkembangan yang sama (merupakan sesuatu yang universal), dan
lingkungan memiliki peran kecil di dalam proses pematangan bahasa. Kedua,
bahasa tidak dapat
dikuasai dalam waktu yang relatif singkat. Ketiga, lingkungan bahasa
anak tidak dapat menyediakan data yang cukup bagi penguasaan tata bahasa yang
rumit dari orang dewasa.
Menurut aliran ini, bahasa adalah sesuatu yang kompleks dan
rumit sehingga mustahil dapat dikuasai dalam waktu yang singkat melalui
“peniruan”. Nativisme juga percaya bahwa setiap manusia yang lahir sudah
dibekali dengan suatu alat untuk memperoleh bahasa (language acquisition
device, disingkat LAD). Mengenai bahasa apa yang akan diperoleh anak
bergantung pada bahasa yang digunakan oleh masyarakat sekitar. Sebagai contoh,
seorang anak yang dibesarkan di lingkungan Amerika sudah pasti bahasa Inggris
menjadi bahasa pertamanya.
Selama pemerolehan bahasa pertama, Chomsky menyebutkan bahwa
ada dua proses yang terjadi ketika seorang kanak-kanak memperoleh bahasa
pertamanya. Proses yang dimaksud adalah proses kompetensi dan proses
performansi. Kedua proses ini merupakan dua proses yang berlainan.
Kompetensi adalah proses penguasaan tata bahasa (fonologi, morfologi,
sintaksis, dan semantik) secara tidak disadari. Kompetensi ini dibawa oleh
setiap anak sejak lahir. Meskipun dibawa sejak lahir, kompetensi memerlukan pembinaan
sehingga anak-anak memiliki performansi dalam berbahasa. Performansi adalah
kemampuan anak menggunakan bahasa untuk berkomunikasi. Performansi terdiri dari
dua proses, yaitu proses pemahaman dan proses penerbitan kalimat-kalimat.
Proses pemahaman melibatkan kemampuan mengamati atau mempersepsi
kalimat-kalimat yang didengar, sedangkan proses penerbitan melibatkan kemampuan
menghasilkan kalimat-kalimat sendiri.
Selanjutnya, Chomsky juga
beranggapan bahwa pemakai bahasa mengerti struktur dari bahasanya yang membuat
dia dapat mengkreasi kalimat-kalimat baru yang tidak terhitung jumlahnya dan
membuat dia mengerti kalimat-kalimat tersebut. Jadi, kompetensi adalah
pengetahuan intuitif yang dipunyai seorang individu mengenai bahasa ibunya (native
languange). Intuisi linguistik ini tidak begitu saja ada, tetapi
dikembangkan pada anak sejalan dengan pertumbuhannya, sedangkan performansi
adalah sesuatu yang dihasilkan oleh kompetensi.
Tahapan dalam perolehan bahasa menurut chomsky
diantaranya yaitu:
·
Cooing
Tahapan ini dilalui bayi oleh seluruh
dunia tidak terpengaruh pada jenis bahasa yang ada pada sekitarnya
·
Babbling
Tahapan ini berlangsung pada usia 1-6
bulan menunjukan kecenderunhgan bayi untuk mengeluarkan fonem yang digabungkan
antara huruf hidup dan konsonan.biasanya mengeluarkan bunyi seperti “ba ba”,”da
da”.
·
One-Word
Utterances
Tahapan ini berlangsung pada umur 1
tahun yang menunjukan kecenderungan bayi untuk mengeluarkan fonem yang berguna
pada bahasanya baik huruf hidup maupun konsonan misalnya anak mengatakan “aku
mau makan”
·
Two-Word
Utterances
Tahapan ini berlangsung pada usia 1,5
atau 2,5 tahun dimana bayi dan balita menggabungkan dua atau tiga buah kata,
pada tahap ini anak mulai memahami sintaks.misalnya “aku mau main ke rumah
tito(teman mainya)”
·
Developing
Grammar
Pada usia 2 dan 3 tahun, anak mulai
menghasilkan ujaran kata-ganda (multiple-word utterances) atau disebut
juga ujaran telegrafis. Anak juga sudah mampu membentuk kalimat dan mengurutkan
bentuk-bentuk itu dengan benar. Kosakata anak berkembang dengan pesat mencapai
beratus-ratus kata dan cara pengucapan kata-kata semakin mirip dengan bahasa
orang dewasa
Antara 2 dan 3 tahun, anak-anak biasanya mulai menempatkan
tiga kata-kata yang lebih bersamaan, mengatakan hal-hal seperti "Aku membuat
susu". Kadang-kadang mereka mengatakan hal-hal seperti
"Eve adalah gadis" (cokelat, 1973, p 314), sekarang tampaknya
menggunakan subyek dan kata kerja yang melampaui agen dan tindakan (eve tidak
melakukan apa-apa). anak-anak berbahasa Inggris biasanya mengikuti urutan
subjek-verba-objek kata, yang merupakan bagian integral dari struktur dalam
bahasa kita (Brown, Cazden, & Klima Bellugi, 1969, hal 42).
Begitu
anak-anak mulai meletakkan tiga atau lebih kata bersama-sama, mereka
menunjukkan rasa struktur-ketergantungan-yang-frasa nomina seluruh unit. Mereka mengungkapkan hal ini, misalnya, mereka
berhenti, seperti ketika anak berkata, "Pasang ... topi merah ...
pada," daripada "Pasang ... topi merah ... pada" Anak itu tahu
bahwa ungkapan "topi merah." fungsinya sebagai unit yang tidak akan
putus. Kemudian, ketika anak-anak mulai melakukan transformasi, mereka
akan menghormati integritas unit-unit. Selama
fase ini anak-anak juga mulai memanfaatkan akhiran
Kemungkinan
ini memukul Klima dan Bellugi (1966) ketika negatif anak-anak periksa. Awalnya
anak-anak bertindak seolah-olah pemerintahan mereka adalah: Pasang negatif di
depan kalimat penuh (atau setelah itu). Misalnya, mereka berkata,
"Tidak bermain itu," "Tidak mau kepala berdiri," dan
"Mobil tidak pergi."
Sesaat
kemudian anak-anak tampaknya merupakan aturan baru: Pasang negatif setelah
frase kata benda pertama dan sebelum segala sesuatu yang lain. Mereka mengatakan hal-hal seperti "Dia tidak
menggigit Anda" dan "Aku ingin berdiri amplop.
Pada tahapan yang berbeda, kemudian, struktur negatif
anak dengan cara mereka sendiri. Sebagai Klima
dan bellugi (1966) mengatakan, "Tampaknya itu kepada kita bahwa bahasa
anak-anak telah systematicity sendiri, dan bahwa kalimat-kalimat anak-anak
tidak hanya salinan tidak sempurna dari orang-orang dewasa"
- Transformasi
Antara sekitar 3 dan 6 tahun, tata bahasa anak-anak dengan
cepat menjadi sangat kompleks, terutama, anak-anak mulai melakukan
transformasi. Bellug Klima (1968)
telah mempelajari bagaimana anak-anak bentuk di mana, Apa, dan Mengapa
pertanyaan, yang transformasi representasi mereka yang dalam struktur.
Misalnya, 'Di mana saya dapat menyimpannya pada dasarnya adalah trasfomation
dari Aku
bisa menempatkannya di mana?
Anak-anak tidak menguasai operasi transformasional
sekaligus, dan mereka tampaknya agak melewati tahap-tahap seperti yang
berkaitan dengan negatif. Misalnya, mereka pergi
melalui suatu masa di mana mereka mengatakan hal-hal seperti, "Dimana saya
dapat menaruhnya?
•
Near adult Grammar
Walaupun
anak-anak menguasai sebagian besar aspek tata bahasa pada usia 5 atau 6 tahun,
beberapa transformasi paling kompleks masih di luar jangkauan mereka. Misalnya,
mereka tampaknya mengalami kesulitan dengan suara pasif sampai usia 7 atau
lebih (Turner & Rommetveit, 1967). Tahun-tahun 05-10 Mei menjadi penting
untuk akuisisi keterampilan gramatikal subtlest dan paling kompleks (C.
Chomsky)
•
Universal
Tahapan ini
mulai muncul mulai 4 tahun ditunjang oleh penambahan perolehan kosa kata yang
meningkat. Sebagaimana ditunjukkan, psikolinguis banyak orang percaya
mungkin ada universal dalam proses perkembangan. Sejauh ini bukti yang paling
kuat untuk tahap awal. Anak-anak di mana-mana mungkin melanjutkan dari mengoceh
untuk satu kata untuk dua ucapan-ucapan kata. Mengoceh dan dua struktur kata,
khususnya, ternyata sangat mirip di seluruh kata (Brown & Herrnstein, 1975,
hlm. 477 479; Sachs, 1976).
Pencarian untuk universal sintaksis setelah fase dua kata
menjadi sangat sulit, dan pencarian benar-benar baru saja dimulai. Beberapa
bukti menunjukkan bahwa anak-anak di mana-mana awalnya negatif dapat menangani
dengan cara yang sama, dan mereka mungkin overregularize beberapa bagian pidato
(Slobin, 1973,1985). Oleh anak-anak waktu
menguasai transformasi, mereka menggunakan aturan-aturan yang jelas agak
berbeda dari bahasa ke bahasa. Namun, mungkin ada kendala universal, seperti
ketergantungan struktur, yang membatasi aturan mereka akan membentuk.
Perkembangan Bahasa
Periode Umur
|
Perkembangan/Perilaku Anak
|
0-6 Bulan
|
Sekedar bersuara
Membedakan huruf hidup
Berceloteh pada akhir periode
|
6-12 Bulan
|
Celoteh bertambah dengan mencakup suara dari bahasa
ucap
Isyarat digunakan untuk mengkomunikasikan suatu
objek
|
12-18 Bulan
|
Kata pertama diucapkan
Rata-rata memahami 50 kosakata lebih
|
18-24 Bulan
|
Kosakata bertambah sampai rata-rata 200 buah
Kombinasi dua kata
|
2 Tahun
|
Kosakata bertambah cepat
Penggunaan bentuk jamak secara tepat
Penggunaan kata lampau (past tense)
Penggunaan beberapa preposisi atau awalan
|
3-4 Tahun
|
Rata-rata panjang ucapan naik dari 3 sampai 4 morfem
per kalimat
Menggunakan pertanyaan “ya” dan “tidak” dan
pertanyaan “mengapa, di mana, siapa, kapan “
Menggunakan bentuk negatife dan perintah
Pemahaman pragmatis bertambah
|
5-6 Tahun
|
Kosakata mencapai rata-rata 10.000 kata
Koordinasi kalimat sederhana
|
6-8 Tahun
|
Kosakata terus bertambah cepat
Lebih ahli menggunakan sintaksis (tata kalimat)
Keahlian bercakap meningkat
|
9-11 Tahun
|
Definisi kata mencakup sin
|
Adapun Gambaran tingkah laku pada kehidupan sehari-hari
dapat dilihat seperti pada mekanisme bahasa
- Pada
tahapan cooing atau berbunyi biasanya dengan ekpresi menangis
- Pada tahap
babbling contohnya anak mengeluarkan kata-kata seperti da da, ba ba, mu
mu, bu bu, ma ma, pa pa,dll
- Pada tahan
ujar satu kata contohnya anak mulai bisa mengatakan seperti mam” (Saya minta makan); “pa”
(Saya mau papa ada di sini), “Ma” (Saya mau mama ada di sini).
- Pada tahap
ujar dua kata misalnya anak mengatakan seperti “Ani mainan” yang berarti “Ani sedang
bermain dengan mainan” atau kata sifat + kata benda, seperti “kotor patu”
yang artinya “Sepatu ini kotor” dan sebagainya.
- Pada tahap
developing grammar misalnya anak mengatakan :
Cat stand up table” (Kucing
berdiri di atas meja);
“What
that?” (Apa itu?);
“He
play little tune” (dia memainkan lagu pendek);
“Andrew
want that” (Saya, yang bernama Andrew, menginginkan itu);
“No
sit here” (Jangan duduk di sini!)
- Pada tahap
stuktur kalimat dewasa misalnya anak mengatakan “aku tidak mau bermain
dengan dia, karena dia itu nakal”
Good..
BalasHapus