Selasa, 15 Januari 2013

TAHAPAN SENSORIMOTOR PIAGET


TAHAPAN SENSORIMOTOR PIAGET

Tahapan Sensorimotor Piaget berlangsung dari kelahiran hingga kira-kira usia 2 tahun. Selama masa ini, perkemabangan mental ditandai oleh kemajuan yang besar dalam kemampuan bayi untuk mengorganisasikan dan mengkoordinasikan sensasi melalui gerakan-gerakan dan tindakan-tindakan fisik. Oleh karena itu, namanya sensorimotor (Piaget, 1952).
Pada permulaan tahap sensorimotor, bayi memiliki lebih dari sekedar refleks yang digunakannya untuk bekerja. Pada akhir tahap ini, anak berusia 2 tahun memiliki pol-pola sensorimotor yang kompleks dan mulai berkomunikasi dengan suatu sistem simbol yang primitif. Tidak seperti tahap-tahap lain, tahap sensorimotor dibagi lagi ke dalam enam subtahap. Di dalam suatu tahap tertentu, mungkin ada skema yang berbeda, seperti menghisap, mencari dan mengejapkan mata pada subtahap 1. Pada subtahap 1, skema pada dasarnya bersifat refleksif. Dari subtahap ke subtahap, skema yang terbentuk berubah. Perubahan inilah yang menjadi inti tahapan-tahapan Piaget. Keenam subtahap perkembangan sensorimotor adalah:
1.             Refleks Sederhana (simple reflexs)
Refleks sederhana adalah subtahap sensorimotor pertama Piaget, yang terjadi pada bulan pertama setelah kelahiran. Pada subtahap ini, alat dasar koordinasi sensasi dan aksi ialah melalui perilaku refleksif, seperti mencari dan menghisap yang dimiliki bayi sejak kelahiran. pada subtahap 1, bayi melatih seluruh refleks ini. Yang lebih penting, bayi mengembangkan suatu kemampuan untuk menghasilkan perilaku yang menyerupai refleks dalam ketiadaan rangsang refleksif yang jelas. Bayi dalam tahap ini dapat langsung menghisap botol atau puting jika didekatkan. Ketika bayi baru saja lahir, botoll atau puting akan segera diisap hanya bila ditempatkan secara langsung di mulutnya atau disentuhkan ke bibirnya. Tindakan yang mirif refleks dalam ketiadaan suatu rangsangan merupakan bukti bahwa bayi sedang memulai tindakan dan secara aktif menstrukturisasi pengalaman dalam bulan pertama kehidupan.
2.             Kebiasaan-kebiasaan pertama dan reaksi sirkuler primer (first habits and primary circular reactions).
Kebiasaan-kebiasaan pertama dan reaksi sirkuler primer (first habits and primary circular reactions) adalah subtahap sensorimotor kedua dari Piaget, yang berkembang antara usia 1 dan 4 bulan. Pada subtahap ini, bayi belajar mengkoordinasikan sensasi dantipe skema atau struktur, yaitu kebiasaan-kebiasaan dan reaksi-reaksi sirkuler primer. Suatu kebiasaan adalah suatu skema yang didasarkan atas satu refleks yang sederhana seperti menghisap, yang sama sekali telah menjadi terpisah dari rangsangan yang mendatangkannya. Misalnya, seorang bayi pada subtahap 1 akan menghisap bila puting atau botol disentuh ke bibirnya atau ditempatkan secara langsung di mulutnya hal itu secara oral dan secara visual ada botol yang disentuhkan atau puting. Sedangkan pada tahap ini, bayi dapat melatih skema isapan bahkan bila tidak ada botol muncul.
Reaksi sirkuler primer (primary circular reaction) ialah suatu skema yang didasarkan pada suatu usaha bayi untuk memproduksi suatu peristiwa yang menarik atau menyenangkan yang pada mulanya terjadi secara kebetulan. Dalam suatu contoh Piaget yang populer, seorang anak secara kebetulan menghisap jarinya ketika jarinya ditempatkan di dekat mulutnya, kemudian ia mencari jatinya untuk dihisap lagi, tetapi jarinya “tidak bekerja sama” dalam pencarian karena bayi tidak dapat mengkoordinasikan tindakan visual dan tindakan manual. Dalam tahapan ini kebiasaan-kebiasaan dan reaksi-reaksi sirkuler distereotipekan, dalam arti bayi mengulang-ulang kebiasaan dan reaksi itu dengan cara yang sama setiap saat. Tubuh bayi itu sendiri merupakan pusat perhatian dan tidak ada unsur-unsur lain dari luar lingkungan bayi.

3.             Reaksi sirkuler sekunder (secondary circular reaction).
Reaksi ini adalah subtahap sensotimotor ketiga Piaget, yang berkembang antara usia 4 bulan samapi 8 bulan. Pada subtahap ini, bayi semakin berorientasi dan berfokus pada benda di dunia, yang bergerak di dalam keasyikan dengan diri sendiri dalam interaksi sensorimotor. Kesempatan mengoyang-goyangkan mainan bayi yang berbunyi kertak-kertak, dapat menakjubkan bayi dan bayi akan mengulangi tindakan ini dalam rangka mengalami ketakjuban. Bayi meniru beberapa tindakan sederhana orang lain, seperti berbicara atau menarik orang dewasa dan beberapa gerakan fisik. Akan tetapi, imitasi ini terbatas pada tindakan-tindakan yang sudah dapat dihasilkan oleh bayi itu. Walaupun diarahkan kepada benda-benda di dunia, skema bayi kekurangan suatu kualitas yang direncanakan atua disengaja, yang diarahkan kepada tujuan.

4.             Koordinasi reaksi sirkuler (coordination of secondary circular reaction).
Koordinasi reaksi sirkuler ialah subtahap sensotimoror keempat Piaget, yang berkembang antara usia 8 bulan sampai 12 bulan. Pada subtahap ini, beberapa perubahan yang signifikan berlangsung yang meliputi koordinasi skema dan kesengajaan. Bayi dapat mengkombinasikan ulang skema yang telah dipelajari sebelumnya dengan cara yang terkoordinasi. Bayi dapat melihat pada suatu benda dan menggenggamnay secara serentak atau secara visual memeriksa suatu mainan, seperti mainan bayi yang kalau digoyang-goyangkan berbunyi kertak-kertak dan menyentuhnya secara serentak. Tindakan-tindakannya kini bahkan lebih terarah di luar dirinya dibandingkan dengan sebelumnya. Berkaitan dengan koordinasi ini adalah pencapaian kedua adanya kesengajaan, pemisahan cara dan tujuan dalam melaksanakan perbuatan yang sederhana. Misalnya, bayi dapat menggunakana suatu tongkat untuk meraih suatu maianan yang diinginkan di dalam jangkauan tertentu. Bayi dapt menabrak satu balok untuk meraih dan bermain dengan balok itu.

5.             Reaksi sirkuler tersier, kesenangan atas sesuatu yang baru dan keingintahuan (tertiary circular reactions, novelty and curiosity).
Reaksi ini adlaah subtahap sensorimotor kelima Piaget, yang berkembang anatara usia 12 bulan sampai 18 bulan. Pada subtahap ini, bayi semakin tergugah mintanya oleh berbagai hal yang ada pada benda-benda dan oleh bnayaknya hal yang dapat mereka lakukan panda benda-bende tersebut. Balok dapat dibuat jatuh, berputar, menabrak benda lain, berputar diatas tanah dan lain-lain. Teraksi sirkuler tersier adalah skemaa dimana bayi dengan tujuan tertentu menjelajahi kemungkinan-kemungkinan baru pada benda-benda dan terus menerus mengubah apa yang dilakukan terhadap benda-benda itu dan mengamati hasilnya. Piaget mengatakan bahwa tahap ini menandai titik awal perkembangan bagi keingintahuan dan minat manusia pada sesuatu yang baru. Reaksi-reaksi sirkuler yang terjadi pada tahap sebelumnya lebih diarahkan secara eksklusif untuk memproduksi peristiwa-peristiwa yang dialami bayi, tanpa ada imitasi tindakan-tindakan baru, yang baru mulai terjadi pada subtahap 4.

6.             Internalisasi skema (internalization of schemes).
Internalisasi skema adalah subtahap sensorimotor keenam Piaget, yang berkembang antara usia 18 bulan samapai 24 bulan. Pada subtahap ini, fungsi mental bayi berubah dari suatu taraf sensorimotor murni menjadi suatu taraf simbolis dan bayi mulai mengembangkan kemampuan untuk menggunakan simbol-simbol primitif. Bagi Piaget, simbol ialah representasi peristiea yang dialami bayi melalui sensori gambar atau kata yang terinternalisasi dalam dirinya. Simbol-simbol primitif memungkinkan bayi memikirkan peristiwa-peristiwa konkret tanpa secara langsung melakukan atau melihatnya. Selain itu, simbol memungkinkan bayi untuk memanipulasi dan mentrasformasikan peristiwa-peristiwa yang ditampilakan dengan cara yang sederhana. Dalam suatu contoh, putri kecil Piaget melihat suatu kkotak korek api sedang dibuka dan ditutup, suatu hari kemudian ia meniru peristiwa tersebut dengan membuka dan menutup mulutnya. Ini merupakan ekspresi yang jelas tentang gambarannya terhadap peristiwa tersebut.


·           Rencananya teori ini akan di aplikasikan di sebuah Play and School Gymbore, dengan subjek penelitian adalah bayi usia 0-2 tahun, sesuai dengan tahapan perkembangan sensorimotor Piaget.
·           Mengapa saya menggunakan teori ini? karena, saya akan meneliti atau mengamati stimulasi yang diberikan oleh Play and School itu kepada anak usia 0-2 tahun. Sehingga saya menggunakan teori kognitif Piaget pada tahapan sensorimotor, dimana teori tersebut menjelaskan sensasi dan tindakan motorik bayi setelah kelahiran sampai usia 2 tahun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar