TAHAPAN
SENSORIMOTOR PIAGET
Tahapan
Sensorimotor Piaget berlangsung dari
kelahiran hingga kira-kira usia 2 tahun. Selama masa ini, perkemabangan mental
ditandai oleh kemajuan yang besar dalam kemampuan bayi untuk mengorganisasikan
dan mengkoordinasikan sensasi melalui gerakan-gerakan dan tindakan-tindakan fisik.
Oleh karena itu, namanya sensorimotor (Piaget, 1952).
Pada permulaan
tahap sensorimotor, bayi memiliki lebih dari sekedar refleks yang digunakannya
untuk bekerja. Pada akhir tahap ini, anak berusia 2 tahun memiliki pol-pola
sensorimotor yang kompleks dan mulai berkomunikasi dengan suatu sistem simbol
yang primitif. Tidak seperti tahap-tahap lain, tahap sensorimotor dibagi lagi
ke dalam enam subtahap. Di dalam suatu tahap tertentu, mungkin ada skema yang
berbeda, seperti menghisap, mencari dan mengejapkan mata pada subtahap 1. Pada
subtahap 1, skema pada dasarnya bersifat refleksif. Dari subtahap ke subtahap,
skema yang terbentuk berubah. Perubahan inilah yang menjadi inti
tahapan-tahapan Piaget. Keenam
subtahap perkembangan sensorimotor
adalah:
1.
Refleks Sederhana (simple reflexs)
Refleks
sederhana adalah subtahap sensorimotor pertama Piaget, yang terjadi pada bulan pertama setelah kelahiran. Pada
subtahap ini, alat dasar koordinasi sensasi dan aksi ialah melalui perilaku
refleksif, seperti mencari dan menghisap yang dimiliki bayi sejak kelahiran.
pada subtahap 1, bayi melatih seluruh refleks ini. Yang lebih penting, bayi
mengembangkan suatu kemampuan untuk menghasilkan perilaku yang menyerupai
refleks dalam ketiadaan rangsang refleksif yang jelas. Bayi dalam tahap ini
dapat langsung menghisap botol atau puting jika didekatkan. Ketika bayi baru
saja lahir, botoll atau puting akan segera diisap hanya bila ditempatkan secara
langsung di mulutnya atau disentuhkan ke bibirnya. Tindakan yang mirif refleks
dalam ketiadaan suatu rangsangan merupakan bukti bahwa bayi sedang memulai
tindakan dan secara aktif menstrukturisasi pengalaman dalam bulan pertama
kehidupan.
2.
Kebiasaan-kebiasaan
pertama dan reaksi sirkuler primer (first
habits and primary circular reactions).
Kebiasaan-kebiasaan
pertama dan reaksi sirkuler primer (first
habits and primary circular reactions) adalah subtahap sensorimotor kedua
dari Piaget, yang berkembang antara
usia 1 dan 4 bulan. Pada subtahap ini, bayi belajar mengkoordinasikan sensasi
dantipe skema atau struktur, yaitu kebiasaan-kebiasaan dan reaksi-reaksi
sirkuler primer. Suatu kebiasaan
adalah suatu skema yang didasarkan atas satu refleks yang sederhana seperti
menghisap, yang sama sekali telah menjadi terpisah dari rangsangan yang
mendatangkannya. Misalnya, seorang bayi pada subtahap 1 akan menghisap bila
puting atau botol disentuh ke bibirnya atau ditempatkan secara langsung di
mulutnya hal itu secara oral dan secara visual ada botol yang disentuhkan atau
puting. Sedangkan pada tahap ini, bayi dapat melatih skema isapan bahkan bila
tidak ada botol muncul.
Reaksi
sirkuler primer (primary circular
reaction) ialah suatu skema yang didasarkan pada suatu usaha bayi untuk
memproduksi suatu peristiwa yang menarik atau menyenangkan yang pada mulanya
terjadi secara kebetulan. Dalam suatu contoh Piaget yang populer, seorang anak secara kebetulan menghisap
jarinya ketika jarinya ditempatkan di dekat mulutnya, kemudian ia mencari
jatinya untuk dihisap lagi, tetapi jarinya “tidak bekerja sama” dalam pencarian
karena bayi tidak dapat mengkoordinasikan tindakan visual dan tindakan manual.
Dalam tahapan ini kebiasaan-kebiasaan dan reaksi-reaksi sirkuler
distereotipekan, dalam arti bayi mengulang-ulang kebiasaan dan reaksi itu
dengan cara yang sama setiap saat. Tubuh bayi itu sendiri merupakan pusat
perhatian dan tidak ada unsur-unsur lain dari luar lingkungan bayi.
3.
Reaksi sirkuler
sekunder (secondary circular reaction).
Reaksi
ini adalah subtahap sensotimotor ketiga Piaget,
yang berkembang antara usia 4 bulan samapi 8 bulan. Pada subtahap ini, bayi
semakin berorientasi dan berfokus pada benda di dunia, yang bergerak di dalam
keasyikan dengan diri sendiri dalam interaksi sensorimotor. Kesempatan
mengoyang-goyangkan mainan bayi yang berbunyi kertak-kertak, dapat menakjubkan
bayi dan bayi akan mengulangi tindakan ini dalam rangka mengalami ketakjuban.
Bayi meniru beberapa tindakan sederhana orang lain, seperti berbicara atau
menarik orang dewasa dan beberapa gerakan fisik. Akan tetapi, imitasi ini
terbatas pada tindakan-tindakan yang sudah dapat dihasilkan oleh bayi itu.
Walaupun diarahkan kepada benda-benda di dunia, skema bayi kekurangan suatu
kualitas yang direncanakan atua disengaja, yang diarahkan kepada tujuan.
4.
Koordinasi reaksi
sirkuler (coordination of secondary
circular reaction).
Koordinasi
reaksi sirkuler ialah subtahap sensotimoror keempat Piaget, yang berkembang antara usia 8 bulan sampai 12 bulan. Pada
subtahap ini, beberapa perubahan yang signifikan berlangsung yang meliputi
koordinasi skema dan kesengajaan. Bayi dapat mengkombinasikan ulang skema yang
telah dipelajari sebelumnya dengan cara yang terkoordinasi. Bayi dapat melihat
pada suatu benda dan menggenggamnay secara serentak atau secara visual
memeriksa suatu mainan, seperti mainan bayi yang kalau digoyang-goyangkan
berbunyi kertak-kertak dan menyentuhnya secara serentak. Tindakan-tindakannya
kini bahkan lebih terarah di luar dirinya dibandingkan dengan sebelumnya.
Berkaitan dengan koordinasi ini adalah pencapaian kedua adanya kesengajaan,
pemisahan cara dan tujuan dalam melaksanakan perbuatan yang sederhana.
Misalnya, bayi dapat menggunakana suatu tongkat untuk meraih suatu maianan yang
diinginkan di dalam jangkauan tertentu. Bayi dapt menabrak satu balok untuk
meraih dan bermain dengan balok itu.
5.
Reaksi sirkuler
tersier, kesenangan atas sesuatu yang baru dan keingintahuan (tertiary circular reactions, novelty and
curiosity).
Reaksi
ini adlaah subtahap sensorimotor kelima Piaget,
yang berkembang anatara usia 12 bulan sampai 18 bulan. Pada subtahap ini, bayi semakin
tergugah mintanya oleh berbagai hal yang ada pada benda-benda dan oleh
bnayaknya hal yang dapat mereka lakukan panda benda-bende tersebut. Balok dapat
dibuat jatuh, berputar, menabrak benda lain, berputar diatas tanah dan
lain-lain. Teraksi sirkuler tersier adalah skemaa dimana bayi dengan tujuan
tertentu menjelajahi kemungkinan-kemungkinan baru pada benda-benda dan terus
menerus mengubah apa yang dilakukan terhadap benda-benda itu dan mengamati
hasilnya. Piaget mengatakan bahwa
tahap ini menandai titik awal perkembangan bagi keingintahuan dan minat manusia
pada sesuatu yang baru. Reaksi-reaksi sirkuler yang terjadi pada tahap
sebelumnya lebih diarahkan secara eksklusif untuk memproduksi
peristiwa-peristiwa yang dialami bayi, tanpa ada imitasi tindakan-tindakan
baru, yang baru mulai terjadi pada subtahap 4.
6.
Internalisasi skema (internalization of schemes).
Internalisasi
skema adalah subtahap sensorimotor keenam Piaget,
yang berkembang antara usia 18 bulan samapai 24 bulan. Pada subtahap ini,
fungsi mental bayi berubah dari suatu taraf sensorimotor murni menjadi suatu
taraf simbolis dan bayi mulai mengembangkan kemampuan untuk menggunakan
simbol-simbol primitif. Bagi Piaget,
simbol ialah representasi peristiea
yang dialami bayi melalui sensori gambar atau kata yang terinternalisasi dalam
dirinya. Simbol-simbol primitif memungkinkan bayi memikirkan
peristiwa-peristiwa konkret tanpa secara langsung melakukan atau melihatnya.
Selain itu, simbol memungkinkan bayi untuk memanipulasi dan mentrasformasikan
peristiwa-peristiwa yang ditampilakan dengan cara yang sederhana. Dalam suatu
contoh, putri kecil Piaget melihat suatu kkotak korek api sedang dibuka dan
ditutup, suatu hari kemudian ia meniru peristiwa tersebut dengan membuka dan
menutup mulutnya. Ini merupakan ekspresi yang jelas tentang gambarannya
terhadap peristiwa tersebut.
·
Rencananya teori ini
akan di aplikasikan di sebuah Play and School Gymbore, dengan subjek penelitian
adalah bayi usia 0-2 tahun, sesuai dengan tahapan perkembangan sensorimotor Piaget.
·
Mengapa saya
menggunakan teori ini? karena, saya akan meneliti atau mengamati stimulasi yang
diberikan oleh Play and School itu kepada anak usia 0-2 tahun. Sehingga saya
menggunakan teori kognitif Piaget
pada tahapan sensorimotor, dimana teori tersebut menjelaskan sensasi dan
tindakan motorik bayi setelah kelahiran sampai usia 2 tahun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar