A.
Skizofrenia
Simptom-simptom yang dialami
pasien skizofrenia mencakup gangguan dalam beberapa hal penting – pikiran,
persepsi, dan perhatian; perilaku motorik; afek atau emosi; dan keberfungsian
hidup.
Simptom-simptom
positif mencakup hal-hal yang berlebihan dan distorsi, seperti halusinasi dan
waham. Simptom-simptom ini, sebagian terbesarnya, menjadi ciri suatu episode
akut skizofrenia.
·
Delusi
Delusi
atau dikenal juga dengan istilah waham yaitu keyakinan yang berlawanan dengan
kenyataan, semacam itu merupakan simptom-simptom positif yang umum pada
skizofrenia.
·
Halusinasi dan Gangguan
Persepsi Lain
Pada
pasien skizofrenia sering kali menuturkan bahwa dunia tampak berbeda dalam satu
atau lain cara atau bahkan tidak nyata bagi mereka. Distorsi persepsi yang
paling dramatis adalah halusinasi, yaitu suatu pengalaman indrawi tanpa adanya
stimulasi dari lingkungan. Beberapa halusinasi dianggap sangat penting secara
diagnostic karena lebih sering terjadi pada para pasien skizofrenia dibanding
pada para pasien psikotik lainnya.
Simptom-simptom
negatif skizofrenia mencakup berbagai defisit behavioral, seperti avolition,
alogia, anhedonia, afek datar, dan asosialitas. Banyaknya simptom negatif
merupakan predictor kuat terhadap kualitas hidup yang rendah, seperti
ketidakmampuan bekerja, hanya memiliki sedikit teman. Ketika mengukur simptom
negatif penting untuk memilah mana yang merupakan simptom skizofrenia yang
sesungguhnya dan simptom yang disebabkan oleh faktor lain misalnya obat-obatan.
8.1
Skizofrenia
Suatu deskripsi sindrom
dengan variasi penyebab dan perjalanan penyakit yang luas, serta sejumlah
akibat yang tergantung pada perimbangan pengaruh genetik, fisik dan sosial
budaya. Pada umumnya ditandai oleh penyimpangan yang fundamental dan
karakteristik dari pikiran dan persepsi, serta oleh afek yang tidak wajar (inappropriate) atau tumpul (blunted). Kesadaran yang jernih (clear consciousness) dan kemampuan
intelektual biasanya tetap terpelihara, walaupun kemunduran kognitif tertentu
dapat berkembang kemudian.
Berdasarkan
DSM-IV, skizofrenia merupakan gangguan yang terjadi dalam durasi paling sedikit
selama 6 bulan, dengan 1 bulan fase aktif gejala (atau lebih) yang diikuti
munculnya delusi, halusinasi,
pembicaraan yang tidak terorganisir, dan adanya perilaku yang katatonik
serta adanya gejala negative.
Untuk melakukan diagnosa skizofrenia
secara umum perlu dipenuhi beberapa syarat sebagai berikut:
a.
Harus
ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya dua gejala
atau lebih bila gejala-gejala itu kurang tajam atau kurang jelas):
1)
“thought echo” = isi pikitrannya sendiri
yang berulang atau bergema dalam kepalanya (tidak keras)dan isi pikiran ulangan
walupun isinya sama namun kualitasnya berbeda atau
-- “thought
insertion or withdrawal” = isi pikiran yang asi yang masuk kedalam
pikirannya (insertion) atau isi pikirannya diambil keluar dari sesuatu dari
luar dirinya (withdrawal) dan
--
“thought broadcasting” = isi
pikirannya tersiar keluar sehingga oranglain atau umum mengetahuinya.
2)
“delution of control” = waham tentang
dirinya dikendalikan oleh sesuatu kekuatan tertentu dari luar, atau
–
“delution of influence” = waham
tentang dirinya dipengaruhi oleh sesuatu kekuatan tertentu dari luar atau
–
“delution of passivity” = waham bahwa
dirinya tidak berdaya terhadap suatu kekuatan dari luar dan
–
“delution perception” = pengalaman indrawi yang tak wajar, yang bermakna sangat
khas bagirinya, biasanya bersifat mistik atau mukjizat.
3)
Halusinasi
auditorik :
–
suara halusinasi yang selalu berkomentar secara terus menerus terhadap perilaku
pasien
--Mendiskusikan
perihal pasien diantara mereka sendiri (diantara berbagai suara yang berbicara)
atau
–
jenis suara halusinasi lain yang berasal dari salh satu bagian tubuh
4)
Waham-waham
menetap lainya yang menurut budaya setempat tidak wajardan sesuatu yang
mustahil. Misalnya perihal keyakinan agama atau politik tertentu atau kekuatan
atau kemampuan diatas manusia biasa (misalnya mampu mengendalikan cuaca, atau
berkomunikasi dengan makhluk asing dari dunia lain).
Atau
paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas:
5)
Halusinasi
yang menetap di panca indra apa saja,
apa bila disertai baik oleh waham yang mengambang maupun yang stengah berbentuk
tanpa kandungan afektif yang jelas, atau pun disertai dengan ide-ide yang
berlebihan yang menetap atau terjadi setiap hari selama berminggu-minggu atau
berbulan-bulanterus menerus.
6)
Arus
pikiran yang terputusatau yang mengalami sisipanyang berakibat inkoherensi atau
pembicaraan yang tidak relevan atau neologisme.
7)
Perilaku
katatonik sepreti keadaan gaduh-galisah (excitement),
posisi tubuh tertentu (posturing)
atau fleksibelitas cerea, negativism, mutisme dan stupor.
8)
Gejala-gejala
“negative” seperti sikap sangat apatis, bicara jarang, respon emosional tidak
wajar, adanya penarikan diri dari social, dan menurunnya kinerja social, tetapi
harus jelas bahwa hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi atau medikasi
neuroleptika.
b.
Gejala
khas tersebut diatas, telah berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau
lebih (tidak berlaku untuk setiap fase no- psikotik prodromal).
c.
Harus
ada perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan dari beberapa
aspek perilaku pribadi, bermanifestasi sebagai hilangnya minat, hidup tak
bertujuan, tidak melakukan sesuatu, sikap larut dalam diri sendiri dan
penarikan diri dari social
8.2 Periode
Skizofrenia
a.
Periode Akut
Periode
ini ditandai dengan adanya gangguan singkat dan kuat (terjadi secara tiba-tiba)
yang meliputi halusinasi, delusi dan kegagalan berpikir sehingga terjadi
perubahan tingkah laku yang sangatdramatis dalam beberapa hari atau minggu.
b.
Periode Kronik
Merupakan
peningkatan serangan di periode akut dimana penderita menjadi buas, kehilangan
diri sebagai manusia dalam kehidupan sosial, tidak memiliki motivasi sama
sekali, depresi dan tidak peka terhadap perasaan sendiri.
American Psychiatric
Association. (2013). Diagnostic and statistical manual of mental disorders (5th
ed.). Washington, DC: Author.
JILLM. HOOLEY, JAMES N. BUTCHER, MATTHEW K. NOCK, SUSAN MINEKA (2017) abnormal psychology 17th edition. Pearson education., inc: Upper saddle river, new jersy, 07458
Authorized translation from the English language edition, titled ABNORMAL PSYCHOLOGY, 17th Edition, ISBN: 0133852059 by JILLM. HOOLEY, JAMES N. BUTCHER, MATTHEW K. NOCK, SUSAN MINEKA, published by Pearson Education, Inc., Upper Saddle River, New Jersey, 07458, Copyright 2017 All rights reserved. No part of this publication may be reproduced or transmitted in any form or by any means, electronic or mechanical, including photocopying, recording or by any information storage retrieval system, without permission from Pearson Education, Inc. 2018 Indonesian edition published by Salemba Humanika (Salemba Publisher imprint), Copyright
Tidak ada komentar:
Posting Komentar